Tokoh yang Menginspirasi

Temukan inspirator anda agar hidup lebih terarah

title

sub title

Makkah

Tunaikan Haji

Pages

Tuesday, March 12, 2013

Ranting-Ranting Kecil


Pernahkah anda melihat tupai melompat?

Hampir pasti sudah bukan? naaah.. lalu apa yang bisa kita pelajari dari lompatan seekor tupai?

Tupai melompat selalu menjangkau  ranting yang paling atas, karena jika ia tidak mampu menjangkaunya masih ada ranting-ranting lain dibawahnya yang siap di jadikan sebagai penopang.

Lalu bagaimana dengan anda, sudahkah anda memiliki jangkauan yang ingin di capai? Pasti sudah..!! Lalu bagaimana dengan ranting-ranting dibawahnya, sudahkah kuat untuk menopang anda tatkala anda jatuh?

Merasa Pantas, Harus Berkapasitas


Ada teman saya yang bercerita kepada saya, Saiful, aku khawatir dengan masa depanku nanti, dengan ilmu yang saat ini aku punya, mampukah aku menjadi orang yang bisa di andalkan bagi keluargaku di masa depan nanti.

Seketika itupun saya berfikir, bagaimana dengan saya? Lalu, dalam lubuk hati saya menjawab, ternyata sayapun juga memiliki pemikiran yang sama. 

Kemudian saya mengatakan pada teman saya “sudahlah itu adalah penyakit sejuta pemuda yang galau dengan masa depannya. Jika kita memiliki impian yang besar, masihkah kita akan melakukan hal-hal yang kecil? percayalah bahwa Allah hanya akan memberi pada mereka yang mamp

Sunday, March 10, 2013

Kenangan di RMUTT

Kenangan yang takkan pernah terlupakan bersama teman-teman dari Semarang.

Demimu Indonesiaku, Lestarilah Budayamu


Sebuah persoalan yang mendesak pemaham kita adalah karya dan budaya bangsa yang semakin luntur, tergusur, tergeser dan tereliminasi dari perhatian dan kesibukan sehari-hari. Persoalan ini sudah menjadi momok dalam perbincangan masyarakat tidak kalah saing juga para pejabat dan anggota dewan yang terhormat. Namun pembahasan  persoalan ini masih saja bermain-main dalam lingkup probabilitas yang tidak kunjung selesai dalam menarik benang merahnya. Hal ini bertumpu pada titik tolak pandangan dan sikap yang masih pada batasan bahwa kebudayaan kesenian tradisional dan modern adalah instrumen kegiatan ritualitas. Padahal itu adalah sebuah kultur dan karakter bangsa yang menjadi tolak ukur setiap masyarakat dalam beretika dan berhubungan satu sama lain.

Saturday, March 9, 2013

Cerita Kuliah di Negeri Gajah


Melanjutkan kuliah di luar negeri mungkin menjadi salah satu mimpi mahasiswa-mahasiswa di Indonesia kalau tidak boleh dibilang di seluruh dunia. Kesempatan untuk belajar lebih banyak hal plus kesempatan berjalan-jalan dan bertemu banyak orang yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri untuk melanjutkan belajar di luar negeri. Dalam tulisan ini saya akan menceritakan kegiatan kuliah yang saya alami selama satu semester.

Tanggal 3 juni 2012, adalah hari pertama kami kuliah, kesan pertama yang saya dapatkan adalah senang dan kaget.

saya agak kaget karena saya sulit menangkap isi kuliahnya, problem utama tentu saja di bahasa Inggris. Seringkali saya harus benar-benar memasang telinga saat dosen menerangkan, apalagi saat mereka berbicara dengan cepat. Akan tetapi setelah beberapa minggu, saya sudah mulai terbiasa dan dapat menangkap isi materi kuliah yang di sampaikan. Saran saya bagi siapa saja yang akan kuliah ke luar negeri harus benar-benar bisa berbahasa Innggris secara aktif.

Lanjut cerita…. Berawal dari keterlambatan kami masuk kuliah, banyak tugas yang harus kami kerjakan untuk mengejar materi-materi kuliah yang sebenarnya sudah di mulai 2 minggu lalu. Di situlah dimulainya kesibukan di antara kami. memikirkan kuliah dan tugas yang hampir setiap kali pertemuan diberikan. 

Bahkan pada salah satu subject yang kita ambil yakni “Introduction to international business”, 
mengajarkan kita bagaimana berfikir cepat untuk membuat ide baru tentang sebuah bisnis dan mengembangkan bisnis itu dengan membuat strategi baru yang gunanya untuk mempertahankan produk yang kita buat agar tetap eksis di pasar. Disitu hampir semua tanpa persiapan dan sepengetahuan para mahasiswa. Tugas ini biasanya diberikan pada saat dosen selesai menerangkan satu materi. kemudian kita di beri kasus yang berkaitan dengan materi tersebut. Lalu kita di tuntut untuk membuat strategi baru yang bisa digunakan dalam kasus tersebut. Dan biasanya di buat kelompok. Begitulah cara dosen satu ini mengajar kami.

Ada sedikit perbedaan yang saya alami selama mengikuti kuliah disini.

Pertama, tentu suasana kuliah yang tak lagi asing dengan bahasa inggris. 
Kedua, Semangat kuliah teman-teman thailand turut memacu semangat saya dalam mengais buah ilmu di negeri gajah ini.

Namun ada hal yang lebih menarik dari itu. Yakni, Ada banyak pesona indahnya paras kaum hawa yang begitu segar untuk di lihat, walaupun mereka bukan milik umum, setidaknya dapat menambah semangat saya untuk tidak absen setiap kali kuliah..hehe

Tiga minggu kemudian saya sudah harus menghadapi ujian Mid yang pertama. Saya merasa agak stress. Karena Saya tidak terlalu mengerti kuliah di kelas. Kesalahan saya adalah tidak bertanya. karena saya merasa terlalu banyak yang tidak mengerti. Namun dari pengalaman di ujian Mid menjadi motivasi saya untuk tidak terulang di ujian akhir semester.

Ujian Mid yang pertama membuat saya stress karena saya merasa tidak bisa. Dan hasilnya memang kurang memuaskan. Setelah itu saya mengubah cara belajar. Sebelum kuliah dan setelah kuliah, saya merivew kembali bahan kuliah. Kuliah disini sekitar 3 jam untuk satu subject. Akan tetapi kalau tidak membaca textbook, rasanya sulit untuk mengikuti kuliah dari dosen.

Terus terang Saya agak lambat untuk bisa mengikuti kuliah, tapi setelah 1 bulan, sudah mulai terbiasa dengan pola belajar di RMUTT. Rasanya saya belum menemukan ada mahasiswa RMUTT yang malas, semuanya sangat aktif belajar. Jadi kalau kitanya malas, akan merasa aneh sendiri. Kalau ke perpustakaan, penuh dengan mahasiswa yang belajar. Awalnya saya merasa sangat stress, sudah belajar rajin, kok untuk ngerti kuliahnya lambat..?? Sempat terlintas di benak saya untuk bertapa/bermeditasi di atas gedung perpustakaan untuk sekedar mendapatkan pemahamannya...hmmm

Bisa dikatakan bahwa belajar di RMUTT sangat tergantung oleh self learning, kuliah di kelas hanya sedikit memberikan pemahaman, entahlah mungkin Professor yang mengajar terlalu pintar atau saya yang terlalu tidak mengerti dengan ajarannya.

Akhirnya setelah sekian lama mengikuti kuliah, dua minggu yang lalu, ujian Final terakhir. Seminggu sebelum ujian saya kerja keras untuk belajar dan memahami kiat-kiat yang telah diberikan oleh para dosen, masing-masing subject terdiri dari empat sampai enam chapter yang di ujikan. Kurang tidur sudah biasa saya rasakan, malam hari sebelum ujian saya belajar sampai jam 3 pagi, tapi rasanya waktu gak cukup. saya akhirnya tidur, kerena besokkannya harus ujian jam 9 pagi.

Untuk Final ini, saya merasa senang, walaupun mata sudah kelihatan hitam, karena kurang tidur. Saya merasa bisa menjawab ujian dengan lancar, rasanya 3 jam terlalu lama untuk menjawab soal yang membutuhkan empat lembar kertas jawaban itu..

Kuliah di RMUTT sangat kondusif untuk belajar mandiri. Semua fasilitasnya benar-benar mendukung. Ada perpustakaan buka sampai jam 24.00 yang bisa kita pakai, pakai computer gratis dengan fasilitas WIFI super cepat, buat nonton Film juga ada. Lingkungan kampus di RMUTT juga sangat indah. Kita jadi tertantang untuk menjadi aktif dalam segala sesuatu. Kalau malu bertanya, akan benar-benar ketinggalan kuliah.

Perjalanan study abroad


Hello guys..!!
Perkenalkan nama saya Saiful Amin asal jember. Kuliah di STIE MANDALA JEMBER dan sekarang mendapatkan kesempatan untuk belajar di RMUTT (Raja Manggala University of Technology Tanyaburi) Thailand.

Terus terang kepergian kami ke negeri gajah ini bukan untuk berlibur, bersenag-senang apalagi mau melamar Putri Raja..???hmmm

Kami bertiga dalam rangka mengikuti program Joint degree atau pertukaran mahasiswa yang diselenggarakan oleh  STIE Mandala Jember bahasa gampangnya dapat biasiswa untuk kuliah di Thailand. 
Waaaahh,, Pintar...?? 
Maaf, saya tidak sepintar yang Anda kira. Bahkan saya pun tak menduganya.

Mengingat tahapan proses seleksi yang diselenggarakan mandala, waktu itu saya tersadar dan bertanya-tanya. mampukah saya? Jangan-jangan tidak mampu? 

Tak mampu karena Saya bukan terdidik dalam disiplin ilmu Bahasa Inggris yang ahli dalam masalah ini. Tapi saya ikuti saja proses seleksinya, dan bukan berarti tanpa persiapan.

Tesnya bahasa inggris..?? Iyalah, ini kan mau kuliah di luar negeri,  Nantinya penyampaian materi  tentu saja dalam bahasa inggris.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk kuliah disini, segeralah perbaiki bahasa inggrisnya, belajar yang tekun dan jangan memusuhi dosen di kampus Anda saat ini. Karena akan butuh waktu cukup lama untuk tidak lagi melihat wajah yang serius setiap hari..!hehe 

Sebetulnya ada yang lebih penting dari masalah di atas, yakni masalah mental. Persiapkan saja mental yang mumpuni dan tahan uji. DIKTI dan pihak yang terkait memproses berkas kami bertiga hampir 6 bulan, bahkan sempat tak ada kabar. 

Disitulah mental kita diuji, enam bulan dalam dilema, Galau, menanti kabar yang tak kunjung datang, melawan pemberontakan dari pasukan keputusasaan, gerombolan gundah-gulana, dan dari berbagai percobaan kudeta rasa kecewa.

Dan terbukti 2 orang teman kita mengundurkan diri di tengah masa itu. Jadi, lima orang yang sebelumnya lulus tes, berkurang menjadi tiga orang saja.
Sekali lagi, Berdo’a dan cobalah untuk berniat baik dan paripurna. Semoga kebaikan niat Anda dapat mengantarkan kepada suatu keinginan yang Anda cita-citakan.

Singkat cerita, setiba di bangkok kami di jemput oleh Mr.Jack (asisten Advisor kami) dia menghantar kami ke penginapan yang berada di dalam kampus. Melihat kampus yang begitu besar saya sangat senang. Seolah-olah terasa masih dalam mimpi, ternyata tidak. Nama kampus tersebut adalah RMUTT (Rajamanggala University of Technology Tanyaburi)


Yaaah,, Kampus inilah yang menjadi tempat kami belajar untuk menggali ilmu pengetahuan selama 10 bulan.